Penebangan Liar Terpantau di Bengkalis

sumber : antaranews.com

20 Juni 2011

Dumai (ANTARA News) – Penebangan hutan secara liar di kawasan hutan Kabupaten Bengkalis, Riau, masih berlangsung dan terpantau saat tim dari kecamatan berkeliling di udara dengan menggunakan helikopter.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bengkalis, H Ismail, di Bengkalis, Senin mengatakan, pada saat pantauan di udara, tepatnya di kawasan hutan Giam Siak Kecil di temukan beberapa kilang pengelolaan kayu.

“Temuan kilang kayu tersebut diperkuat lagi dengan banyaknya kawasan hutan di Giam Siak Kecil yang pepohonannya mulai gundul,” katanya.

Informasi masih adanya praktik ilegal “logging” di kawasan hutan Giam Siak Kecil dan beberapa wilayah lain di Bengkalis itu didapat pihaknya dari unsur pimpinan di Kecamatan Bukit Batu yang sebelumnya melakukan pantauan udara bersama PT Sinar Mas Group.

“Langkah selanjutnya, kita akan menggelar operasi hutan khususnya di wilayah Giam Siak Kecil yang merupakan cagar biosfer,” ujarnya.

Camat Bukit Batu, Andris Wasono di kesempatan terpisah menambahkan, untuk di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, pihaknya menemukan sedikitnya tiga kilang pengelolaan kayu.

“Selain kilang, kami juga mendapati sebagian hutan Giam Siak Kecil gundul dan ada bekas jalan sejumlah mobil yang diduga pengangkut kayu tersebut,” katanya.

Kasus ini kata Andris, sudah dilaporkan ke pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bengkalis untuk selanjutnya di teruskan ke jalur hukum.

“Namun kerugian akibat kegiatan ilegal ini belum diketahui,” kata Andris.



I believe we can’t keep fighting for collective action if we don’t start it ourselves. For me, fighting for a sustainable environment begins with something small: eating proportionately. I think about how, throughout human history, the stomach has often been the beginning of all greed. How can we truly talk about controlling global consumption if we can’t even control our own desire to eat everything?

That’s why I’m committing to practicing autophagy daily, limiting my consumption of imported foods, and prioritizing buying local food directly from farmers.

Newsletter