Menteri PU Komit Respons Perubahan Iklim

sumber : kompas.com

26 september 2011

JAKARTA, KOMPAS.com Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan komitmennya mendukung Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-MAPI). Hal itu menjadi acuan perumusan kebijakan serta program pembangunan sektoral dan kewilayahan yang responsif terhadap isu perubahan iklim.

“Kementerian Pekerjaan Umum berkomitmen mendukung sepenuhnya RAN-MAPI,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Senin (26/9/2011) di Jakarta, saat membuka lokakarya “Perubahan Iklim dan Kota Hijau: Dari Konsep Menuju Rencana Aksi” dan “Program Pengembangan Kota Hijau 2011”.

Lokakarya ini diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) dan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).

Seperti diketahui, perubahan iklim bersama degradasi fungsi dan kualitas fisik perkotaan membuat daerah mengalami berbagai bencana. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan ruang yang ramah lingkungan serta sensitif terhadap isu sosial, ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.

Djoko menjelaskan, perubahan iklim akibat pemanasan global sudah menjadi ancaman nyata kehidupan sehari-hari. Kekeringan, banjir, dan rob merupakan contoh bagaimana daya dukung lingkungan telah rusak. “Dengan demikian, efektivitas pola produksi dan konsumsi dalam berkegiatan perlu dievaluasi kembali agar tidak semakin memberikan dampak negatif terhadap lingkungan,” ucapnya.

Berdasarkan analisis Kementerian PU 2010, telapak ekologi (ecological footprints) kegiatan produksi dan konsumsi Indonesia secara keseluruhan masih surplus dengan nilai 0,05 global hektar per orang dibandingkan biokapasitas yang mampu mendukungnya.

Namun, kondisi ini tidak dapat dipertahankan bila pola produksi dan konsumsi pemanfaatan ruang wilayah tidak diperbaiki secara nyata. Ini mengingat telapak ekologis Pulau Jawa dan Bali saat ini defisit.



I believe we can’t keep fighting for collective action if we don’t start it ourselves. For me, fighting for a sustainable environment begins with something small: eating proportionately. I think about how, throughout human history, the stomach has often been the beginning of all greed. How can we truly talk about controlling global consumption if we can’t even control our own desire to eat everything?

That’s why I’m committing to practicing autophagy daily, limiting my consumption of imported foods, and prioritizing buying local food directly from farmers.

Newsletter