Tujuh daerah di Riau terima dana REDD+

sumber : antaranews.com
7 Oktober 2011
Pekanbaru (ANTARA News) – Pemerintah Provinsi Riau mengajukan tujuh daerah yang berpotensi menerima dana implemantasi Pengurangan Emisi dari Degradasi dan Deforestasi (REDD+).

“Ada tujuh daerah yang diusulkan menerima dana REDD,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau, Fadrizal Labay, ketika dihubungi di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, tujuh daerah yang dipilih dinilai memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi dan berada di lahan gambut yang bisa menjadi penyimpan karbon. Daerah tersebut antara lain Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, kawasan Semenanjung Kampar, serta hutan lindung Rumbio dan Buluh Cina.

“Namun, baru dua daerah yang disetujui oleh Kementerian Kehutanan yakni TNBT dan TNTN,” ujarnya.

Sebelumnya Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Riau pada pekan lalu menjelaskan, pemerintah akan mengalokasikan 70 persen dana REDD+ untuk masyarakat di sekitar hutan, 20 persen untuk pemerintah daerah dan sisanya 10 persen untuk pemerintah pusat.
(F012)

Editor: Aditia Maruli



I believe we can’t keep fighting for collective action if we don’t start it ourselves. For me, fighting for a sustainable environment begins with something small: eating proportionately. I think about how, throughout human history, the stomach has often been the beginning of all greed. How can we truly talk about controlling global consumption if we can’t even control our own desire to eat everything?

That’s why I’m committing to practicing autophagy daily, limiting my consumption of imported foods, and prioritizing buying local food directly from farmers.

Newsletter